Nepal merayakan peningkatan populasi badaknya

Anonim

Badak pulih di Nepal.

Badak pulih di Nepal.

Badak adalah salah satu hewan paling terancam punah di planet ini. . Perburuan dan hilangnya habitatnya adalah bahaya utama yang dihadapinya saat ini. Tanduknya dipotong sebagai piala atau karena di beberapa tempat diyakini memiliki khasiat obat, itulah sebabnya spesies ini beberapa kali terancam punah selama dua abad terakhir.

Namun demikian, sejak tahun 2019 populasi dunia meningkat 30% , menurut data dari organisasi WWF.

Ingatlah bahwa ada lima jenis spesies badak, masing-masing dalam kondisi ancaman yang berbeda. Itu badak jawa (kurang dari 68 eksemplar di dunia), the badak hitam (kurang dari 5.500) dan badak sumatera (kurang dari 50) dalam kondisi kritis, sedangkan badak india dalam keadaan rentan (kurang dari 3.500 individu) dan badak putih hampir terancam (kurang dari 17.000).

Pada awal abad ke-20, populasi badak bercula satu (juga dikenal sebagai badak India) berkurang menjadi sekitar 200 individu tetapi sekarang mereka dihitung. lebih dari 3.700 kira-kira di timur laut India dan Nepal . Kerja keras pemerintah dan organisasi, seperti WWF, telah membuahkan hasil.

Di Nepal, khususnya, departemen yang bertanggung jawab untuk akuntansi spesies (Departemen Taman Nasional dan Konservasi Margasatwa) pada tahun 2021 telah melaporkan bahwa spesies tersebut sedikit pulih, sebesar 16%. Studi mereka menunjukkan populasi 752 spesimen , dibandingkan dengan 645 yang dihitung pada tahun 2015.

Penghitungan telah dilakukan di beberapa kawasan lindung tempat mereka tinggal, antara lain Taman Nasional Chitwan, Taman Nasional Parsa, Taman Nasional Bardia dan Taman Nasional Shuklaphanta, dan juga di wilayah lain yang belum ada perlindungan pemerintah. Tugas tersebut dilakukan selama tiga minggu dan dilakukan setiap lima tahun sekali.

Menurut WWF, perkiraan populasi didasarkan pada kategori yang berbeda seperti jenis kelamin dan kelompok usia . Tetapi juga selama proses tersebut, staf teknis mengumpulkan data tentang kondisi habitat mereka, spesies invasif, dan aktivitas manusia di wilayah tersebut.

Pertumbuhan keseluruhan dalam ukuran populasi merupakan indikasi dari upaya perlindungan yang sedang berlangsung dan pengelolaan habitat oleh otoritas kawasan lindung meskipun dalam konteks yang menantang dalam beberapa tahun terakhir,” kata Ghana Gurung, perwakilan WWF di Nepal. "Pencapaian ini merupakan tonggak sejarah lain dalam perjalanan konservasi Nepal yang menunjukkan dampak dari upaya bersama dari semua pemangku kepentingan dan memberikan momentum yang sangat dibutuhkan bagi komunitas konservasi global."

Baca lebih banyak